Nama asli : Jose Mario dos Santos Felix Mourinho
Tanggal lahir : 26 Januari 1963
Lahir di : Setubal, Portugal
Zodiac : Aquarius
Tinggi Badan
174
Kewarganegaraan
Potugal
Warna Rambut
Putih
Ayah
Felix Mourinho
Pekerjaan Ayah
Mantan pemain sepakbola
Ibu
Maria Julia Carrajola dos Santos
Pekerjaan Ibu
Guru SD
Suami/Istri
Matilde "Tami" Faria (sejak 1989)
Anak-anak
Matilde (l.1996), Jose Mario Jr. (l.2000)
Populer Sejak
Membawa FC Porto Juara Liga Champions tahun 2004
José Mário dos Santos Mourinho Félix, lebih dikenal dengan nama José Mourinho,
(dibaca: [ʒuˈzɛ moˈɾiɲu]; lahir di Setubal,
Portugal,
26 Januari
1963; umur 53
tahun)
adalah seorang pelatih sepak bola asal Portugal
dan termasuk salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepak bola dunia atas
prestasi-prestasi yang sudah diraihnya selama ini.
Terakhir dari 2 Juni
2008 hingga 30 Mei
2010 ia melatih
Inter Milan. Di raksasa Italia
tersebut Mourinho berhasil meraih treble winners.
Sebelumnya ia melatih Chelsea (2004-2007), Porto
(2002-2004), U.D. Leiria (2001-2002), dan Benfica
(2000). Mourinho dua kali membawa Porto, Chelsea, dan Inter menjadi juara liga
serta mengantarkan gelar Liga Champions dan Piala UEFA
bagi Porto.
Ia tiga kali dinobatkan sebagai pelatih sepak bola terbaik dunia oleh International
Federation of Football History & Statistics (2004, 2005, dan 2010).
Mourinho belajar di Universitas Teknik Lisbon dan meraih gelar sarjana
dalam bidang ilmu olah raga dengan tesis mengenai metodologi persepak bolaan.
Ia dengan cepat beralih profesi mulai dari mengajar, melatih tim junior dan
menjadi penerjemah untuk Bobby Robson di klub Sporting Lisbon, kemudian menjadi
asisten pelatih ketika ia mengikuti Robson pindah ke Porto dan Barcelona.
Di klub asal Catalan, ia sempat menjabat asisten Louis van
Gaal. Dan sekarang melatih Manchester United menggantikan Louis van
Gaal
Mantan pelatih Benfica ini dikenal dengan komentar-komentarnya yang sangat
tajam dan kontroversial. Saat tiba di Chelsea pada 2004, ia menyebut dirinya
sebagai "sang istimewa" (The Special One).
Ditambah dengan penampilannya yang bergaya "bintang film", ia
kerap menjadi sasaran di halaman utama berita dan gosip. Profilnya menjadi
salah satu penghuni patung lilin di Museum Madame Tussaud di London.
Dia dikenal sebagai pelatih dengan kepribadian yang kuat dan mampu
menanamkan mental juara di setiap tim yang ditanganinya. Meski strateginya
acapkali dikritik karena memainkan sepak bola negatif, dia adalah jaminan
prestasi yang sahih.
Tidak jarang Mourinho disebut " pelatih spesialis piala " dengan
keberhasilannya merebut empat trofi domestik di empat negara yang berbeda.
1. FC Porto
Ya, kesuksesan The Special One berawal saat
menukangi Raksasa Portugal, FC Porto. Di musim pertamanya saja dia mampu
mempersembahkan trofi Liga kepada klub tersebut, begitu juga dengan musim
keduanya. Selain itu, Mourinho berhasil memenangkan trofi Piala Liga, Piala
Super dan Piala Europa kepada Porto. Tapi yang paling mentereng dan paling
mengejutkan adalah trofi Liga Champions Eropa di tahun 2004.
2. Chelsea
Nama Mourinho semakin melambung saat menangani
Chelsea, dia menghadirkan titel Liga Primer di musim pertama dan kedua.
Kemudian Piala FA, begitu juga Piala Liga dan FA Community Shield. Sayang, The
Special One tak mampu mengangkat drajat Chelsea di Level Eropa.
3. Inter Milan
Usai rehat dari karirnya selama setahun, Mou
kemudian menangani Inter Milan. Disanalah namanya kembali terangkat ketika
mampu memenangkan treble winner di tahun 2010, termasuk trofi Liga champions.
Selain itu, dia juga meraih Scudetto dan Piala Super di tahun pertamanya bersama
Inter.
4. Real Madrid
Berbekal skuat terbaik dunia, Mou justru tak
mampu membuat Madrid terlalu berprestasi, hanya tiga trofi yang ia persembahkan
kepada raksasa Spanyol tersebut, antara lain Juara La Liga, Copa Del Rey dan
Piala Super Spanyol. Pada tahun 2013 kemarin dia dilengserkan, dan memilih
kembali ke Chelsea.
5. Chelsea
Nama Mourinho seakan tidak pernah tenggelam,
ditengah meliburkan diri selama satu musim Mou kembali menangani Chelsea, dia
menghadirkan titel Liga Primer di musim pertamanya dan musim keduannya di
Chelsea Sayang, The Special One tak mampu mengangkat drajat Chelsea di Level
Eropa Pada Tahun berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar